Perkampungan yang dilalui mulai dari Jl Demak hingga pemukiman di wilayah Perak Surabaya.
M Jamil (36) lahir di Sampang, Madura, di usia dini ia pernah belajar SD mengaji dan membantu pekerjaan kedua orang tuanya, saat tumbuh dewasa berkeluarga ia lebih memilih merintis ke Surabaya," katanya M.
Di Surabaya saya bekerja menjadi penjual sayur keliling di perkampungan, karena untuk kebutuhan hidup juga mewujudkan cita-cita yang selama kurang lebih dari sepuluh tahun, saya harus bekerja keras selepas subuh ke pasar kulakan Sembako seperti yang akan di jualannya.
Satu persatu rumah yang ia kenali pemiliknya, dipanggil pemilik rumah tersebut agar segera keluar rumah untuk membeli barang dagangannya. Ada juga pembeli yang sudah memesan belanjaannya dari hari kemarin, dan memastikan belanjaannya tidak tertukar dengan yang lain," ucapnya.
Barang dagangan yang dibawa dari sayuran segar, rempah rempah, yaitu bawang bawangan, cabai merah, cabai hijau, tomat, ikan dan ayam juga daging dan lainnya.
Namun keuntungan yang mencukupi itu saya sisihkan sebagian kebutuhan hidup dan sebagian untuk biaya sekolah anak-anak. Alhamdulillah saya bersyukur kepada sang pencipta telah diberikan kesehatan Ruhani dan jasmani untuk ibadah kerja demi memenuhi kebutuhan rumahtangga," terangnya.
Dia juga mengatakan, sudah cukup lama ingin mencapai cita-cita yang dipendam saat awal merintis, seperti rumah sendiri walaupun tidak bagus yang penting bisa dihuni, namun Alhamdulillah sekarang masih belum terlaksana, semoga doa ke dua orang tua dan para leluhur menyertai nya," pungkasnya.
Penulis: Kib
